Calung Jingjing Warisan Budaya Garut

Selain Objek wisata yang menjadi perhatian dari para wisatawan yang berkunjung ke Garut, ternyata warisan budaya juga manjadi salah satu daya tarik untuk menarik wisatawan berkunjung ke Garut. Salah satu warisan budaya yang cukup unik di Garut yaitu Calung Jingjing.

Calung Jingjing 



Calung Jingjing Salah Satu Warisan Budaya Garut

Calung asal kata dari caca cici sing kurulung. Dahulu calung berfungsi sebagai kalangenan atau menghibur diri sendiri pada waktu istirahat atau waktu senggang sambil menghalau burung - burung yang dilaksanakan di saung ranggon. Orang sunda sudah tidak asing mendengarkan kesenian calung. Kesenian ini dimainkan oleh anak - anak sampai dewasa. Menurut Ajip Rosidi, calung adalah pertunjukan yang mempergunakan bunyi -bynyian yang terbuat dari bambu. 

Di Jawa Barat kita mengenal berbagai bentuk Calung, diantaranya ada :
  1. Calung Gambang 
  2. Calung Gamelan dan 
  3. Calung Jingjing 
Calung Gambang dan Calung Gamelan sudah jarang kita dengar dan kita lihat bahkan mungkin sudah punah. Seni Calung hampir menyebar di tatar Pasundan termasuk di Kecamatan Mekarmukti masih ada beberapa Lingkung Seni yang menggarap seni calung tersebut.

Calung Jingjing adalah bentuk calung yang ditampilkan atau dibunyikan dengan cara dijingjing. Ini merupakan perkembangan bentuk dan pementasan calung baru yang terdiri dari : 
  • Calung Melodi yang mempunyai 10 nada 
  • Calung pamiring terdiri dari 6 nada 
  • Calung Jenglong sebagai bentuk arkuh lagu / rangka lagu yang mempunyai 6 nada 
  • Calung besar berfungsi sebagai kempul dan Goong yang terdiri dari 2 batang 
Dengan berbagai macam bentuk, maka calung dapat dipentaskan untuk berbagai macam acara, seperti perayaan perkawinan, khitanan, 17 Agustusan atau perayaan hari besar lainya. 

Lagu - lagu yang ditampilkan kebanyakan lagu dari tokoh seni calung jawa barat darso (Alm), bahkan calung sekarang dilengkapi dengan calung yang bernada diantonis (Do - Re - Mi) untuk mengiringi lagu - lagu pop sunda ataupun pop Indonesia sebagai bahan lawakan.

Ada tiga grup calung di kecamatan mekarmukti, antara lain di Ds. Mekarmukti dengan nama grup mekar, kemudian di Ds. Cijayana dan Ds. Karang Wangi.

Lihat Juga : Pesona Garut & Keindahan Tempat Wisatanya
Previous
Next Post »
Thanks for your comment